Materi dan Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Share:

Hasil gambar untuk sistem informasi akuntansi 
 
Sistem Informasi Akuntansi – Dalam materi akuntansi, kita mengenal sistem informasi akuntansi atau SIA. Apa itu SIA? Untuk mengetahui definisi sistem informasi akuntansi, berikut adalah penjabarannya.
Dilansir dari Wikipedia, sistem merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.
Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem informasi berbasis komputerisasi yang bertujuan untuk mengolah data keuangan. Data ini berhubungan dengan data transaksi dalam siklus akuntansi dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan kepada manajemen perusahaan.
Sistem informasi akuntansi menghasilkan 2 jenis informasi akuntansi, yakni:
  • Informasi akuntansi keuangan, artinya informasi yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak ekstern.
  • Informasi akuntansi manajemen, informasi ini berguna bagi pihak manajemen dalam rangka pengambilan keputusan.

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
  1. Mengolah dan menyimpan data seluruh transaksi keuangan.
  2. Memproses data keuangan menjadi informasi dalam pengambilan keputusan manajemen mengenai
  3. Perencanaan dan pengendalian usaha.
  4. Pengawasan terhadap seluruh aktifitas keuangan perusahaan.
  5. Efisiensi biaya dan waktu terhadap kinerja keuangan.
  6. Penyajian data keuangan yang sistematis dan akurat dalam periode akuntansi yang tepat.

Komponen Sistem Informasi Akuntansi

  1. Manusia, pelaku yang menjalankan sistem.
  2. Transaksi, objek dari sistem informasi akuntansi sebagai masukan, lalu diproses sehingga menghasilkan informasi.
  3. Prosedur, langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan transaksi atau kegiatan perusahaan.
  4. Dokumen, formulir yang digunakan sebagai sarana pencatatan pada saat transaksi
  5. Peralatan, suatu alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan pencatatan pada sistem informasi yang bersangkutan.

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Dengan 5 komponen SIA di atas, fungsi dari SIA itu sendiri dalam suatu perusahaan atau organisasi akan dapat terlaksana. Adapun fungsi sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam aktivitas tersebut, agar para manajemen, para pegawai, dan pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.
2. Mengubah data menjadi informasi. Ini merupakan fungsi vital dari SIA. Ketika data menjadi informasi, maka informasi tersebut akan sangat bermanfaat baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan.
3. Fungsi yang ketiga dari SIA adalah tersedianya pengendalian. Sebagaimana kita tahu bahwa dalam ranah organisasi yang lingkupnya besar seperti perusahaan, terjadinya fraud atau kecurangan bukanlah hal yang langka. Dengan adanya SIA, perusahaan akan mampu untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.
Apabila fungsi SIA berjalan dengan maksimal sesuai dengan fungsi di atas, maka manajemen sebuah perusahaan juga akan ikut maksimal. Perlu dicatat bahwa SIA yang efektif penting bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun.

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Manfaat sistem informasi akuntansi sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan bisnis di berbagai fungsi manajerial merupakan hal yang sangat penting, terlebih untuk meningkatkan kinerja keuangan dalam usaha. Ada beberapa manfaat sistem informasi akuntansi dalam perusahaan, antara lain:
  1. Memberikan informasi yang tepat dan akurat sehingga kegiatan utama bisa dilakukan dengan efektif dan efisien
  2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi
  3. Meningkatkan efisiensi
  4. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan
  5. Meningkatkan pengetahuan

Karakteristik Sistem Informasi Akutansi

Sistem informasi akuntansi memiliki karakteristik tersendiri. Ada beberapa pendapat mengenai karakteristik SIA. Salah satunya dikemukakan oleh James, A. Hall dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2007). Ia berpendapat bahwa karakteristik kualitas informasi akuntansi dibagi menjadi:
  1. Relevan
  2. Tepat Waktu
  3. Akurat
  4. Lengkap
  5. Rangkuman (ringkasan)
Adapun penjelasan kriteria-kriteria di atas adalah:
Relevan
Informasi yang relevan merupakan informasi yang perlu diketahui untuk memberikan pemahaman yang baru. Laporan yang hanya bersifat sementara, dan selanjutnya tidak relevan harus dihentikan pembuatannya.
Tepat Waktu
Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya.
Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Kesalahan-kesalahan material ada ketika jumlah informasi yang tidak akurat menyebabkan pemakainya melakukan keputusan yang buruk atau gagal melakukan keputusan yang diperlukan.
Lengkap
Tidak ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang. Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan, karena informasi yang tidak disertakan itu akan menjadi unsur ketidakpastian yang besar.
Rangkuman (ringkasan)
Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi yang ringkas dan mengikhtisarkan data relevan yang menunjukan bidang-bidang penyimpangan terhadap tingkat normal, standar, atau yang direncanakan merupakan bentuk informasi yang banyak diperlukan oleh para pemakai informasi.
Sementara itu, menurut Raymond dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2001), sistem informasi akuntansi memiliki kriteria sebagai berikut:
  1. Melaksanakan tugas yang diperlukan .Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau tidak.Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya.Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian.
  2. Berpegang pada prosedur yang relatif rendah . Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data.Segala jenis organisai mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
  3. Menagani data yang rinci. Karena berbgai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakn jejak audit(audit trail).Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat di telusuri dari awal hingga akhir, dan dari akhir ke awal.
  4. Terutama berfokus historis. Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau.Ini terutama terjadi jika pengolahan berkelompok (batch) digunakan
  5. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal. SIA menghasilkan sebagian output informasi bagi manajer perusahaan.Laporan akuntansi dasar seperti laporan rugi laba dan neraca merupakan contohnya.

#sumber : https://ruangakuntansi.wordpress.com/2017/01/17/materi-dan-pengertian-sistem-informasi-akuntansi/

Tidak ada komentar